Selasa, 30 Agustus 2016

WEB SERVER

Assalamualaikum wr.wb

Pengertian Web Server

Server web atau yang dalam bahasa inggris disebut web server adalah merupakan perangkat lunak (software) dalam server yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui protokol HTTP dan atau HTTPS dari client yang lebih dikenal dengan nama browser, kemudian mengirimkan kembali (respon) hasil permintaan tersebut ke dalam bentuk halaman-halaman web yang pada umumnya berbentuk dokumen HTML.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa web server merupakan pelayan (pemberi layanan) bagi web client (browser) seperti Mozilla, Chrome, Internet Explorer, Opera, Safari dan lain sebagainya, supaya browser dapat menampilkan halaman atau data yang anda minta.

Fungsi Web Server

Fungsi utama dari web server adalah untuk mentransfer atau memindahkan berkas yang diminta oleh pengguna melalui protokol komunikasi tertentu. Oleh karena dalam satu halaman web biasanya terdiri dari berbagai macam jenis berkas seperti gambar, video, teks, audio, file dan lain sebagainya, maka pemanfaatan web server berfungsi juga untuk mentransfer keseluruhan aspek pemberkasan dalam halaman tersebut, termasuk teks, gambar, video, audio, file dan sebagainya.
Pada saat anda ingin mengakses sebuah halaman website, biasanya anda mengetik halaman tersebut di browser seperti mozilla, chrome dan lain-lain. Setelah anda meminta (biasanya dengan menekan enter) untuk dapat mengakses halaman tersebut, browser akan melakukan permintaan ke web server. Disinilah web server berperan, web server akan mencarikan data yang diminta browser, lalu mengirimkan data tersebut ke browser atau menolaknya jika ternyata data yang diminta tidak ditemukan.
Beberapa contoh web server yang paling banyak digunakan diantaranya adalah :
  • Apache
  • Apache Tomcat
  • Microsoft Internet Information Services (IIS)
  • Nginx
  • Lighttpd
  • Litespeed
  • Zeus Web Server
Fitur-fitur standar web server adalah :
  • HTTP
  • Logging
  • Virtual Hosting
  • Pengaturan Bandwidth
  • Otektifikasi
  • Kompresi Konten
  • HTTPS
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan oleh web server dan web browser untuk dapat berkomunikasi antara satu sama lain. Sedangkan HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) adalah merupakan versi aman (secure) dari HTTP. Biasanya protokol HTTP menggunakan port 80 dan protokol HTTPS menggunakan port 443. Untuk mengenal dan membedakan keduanya, anda bisa lihat pada saat anda mengakses suatu halaman website apakah berwalan http:// atau https://.
Web server biasanya telah dilengkapi pula dengan mesin penerjemah bahasa skrip yang memungkinkan web server dapat menyediakan layanan situs dinamis, yaitu situs yang dapat berinteraksi dengan pengunjung dengan memanfaatkan pustaka tambahan seperti PHP dan ASP.

Cara Kerja Web Server

Sederhananya tugas web server adalah untuk menerima permintaan dari client dan mengirimkan kembali berkas yang diminta oleh client tersebut.
Seperti yang sudah saya informasikan diatas bahwa client yang dimaksud disini adalah komputer desktop yang memiliki atau telah menginstall web browser seperti Chrome, Mozilla, Opera dan lain-lain yang dapat terhubung ke web server melalui jaringan internet atau intranet.
Perangkat lunak web server terdapat pada komputer server, dan di komputer ini pula-lah data-data website tersimpan dengan rapih. Sama halnya dengan komputer client, komputer server juga harus terhubung dengan jaringan internet atau jaringan intranet untuk dapat diakses oleh client.
Pada saat client (browser) meminta data web page kepada server, maka instruksi permintaan data oleh browser tersebut akan dikemas di dalam TCP yang merupakan protokol transport dan dikirim ke alamat yang dalam hal ini merupakan protokol berikutnya yaitu Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) dan atau Hyper Text Transfer Protocol Secure (HTTPS). Data yang diminta dari browser ke web server disebut dengan HTTP request yang kemudian akan dicarikan oleh web server di dalam komputer server. Jika ditemukan, data tersebut akan dikemas oleh web server dalam TCP dan dikirim kembali ke browser untuk ditampilkan. Data yang dikirim dari server ke browser dikenal dengan HTTP response. Jika data yang diminta oleh browser tersebut ternyata tidak ditemukan oleh web server, maka web server akan menolak permintaan tersebut dan browser akan menampilkan notifikasi error 404 atau Page Not Found.
Meskipun proses atau cara kerja web server diatas seperti sangat rumit, tapi pada prakteknya proses tersebut berlangsung dengan sangat cepat. Anda bahkan bisa sampai tidak menyadari bahwa pada saat anda meminta suatu halaman web, ternyata hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang sampai halaman tersebut dapat anda lihat di browser anda.

TUJUAN

untuk membuat situs web atau dokumen elektronik dan aplikasi yang berada pada web server dan menampilkan konten dan fitur antarmuka interaktif kepada pengguna akhir dalam bentuk halaman Web. Seperti unsur-unsur teks, gambar (gif, jpeg) untuk ditempatkan pada halaman menggunakan HTML / XHTML / tag XML. Menampilkan media yang lebih kompleks (vektor grafis, animasi, video, suara) membutuhkan plug-in seperti Adobe Flash, QuickTime, Java run-time dan lain-lain. Plug-in juga dimasukkan ke dalam halaman web dengan menggunakan HTML / tag XHTML.

  LATAR BELAKANG


Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HHTP atau HTTPS dari clien yang di kenal dengan browser web dan menggirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Banyak paket-paket dalam web server yang harus di ketahui dan juga fungsinya karena dengan itu kita dapat mengetahui jelas tentang web server. Dalam penentuan paket web server juga harus menggunakan cara tertentu yang sederhana dan mudah di pahami agar mudah dalam menentukan paket web server.

ALAT DAN BAHAN

- PC yang telah terinstall debian
REFERENSI

- https://en.wikipedia.org/wiki/web_server

waalaikumsalam wr.wb

Jumat, 26 Agustus 2016

PENGERTIAN HSRP

A.PENGERTIAN

HSRP adalah sebuah protocol redudancy standar cisco yang menetapkan sebuah router yang secara otomatis mengambil alih jika router yang lain gagal. Di dalam HSRP mendefinisikan dua status router yang router aktif dan router standby. Router standby digunakan sebagai redundancy dari router aktif jika router aktif gagal merouting.
(HSRP) adalah salah satu fitur perangkat lunak tersebut yang dapat dikonfigurasi untuk menyediakan Layer 3 redundansi untuk network host.Dua router interface bekerja sama untuk menyajikan 1 virtual router atau default gateway untuk host di LAN, jadi ketika salah satu router down yang di konfigurasi HSRP link pada jaringan tersebut akan tetap berjalan, di karenakan ip gateway yang di kenal host adalah virtual router.




Pada gambar diatas terdapat 2 buah multilayer switch(sebagai router), yaitu multilayer switch 1(R1) dan multilayer switch2 (R2).
Nah , konsep HSRP pada gambar tersebut seperti ini :
- Jika R1 kita setting sebagai Router aktif dengan cara memberikan Priority tertinggi di banding R2, maka R2 adalah router dengan status standby.
- Jika R1 mengalami kegagalan routing, maka R2 akan menggantikan status R1 tadi. Dalam arti kata, R2 yang tadinya standby, akan menjadi aktif
- Jika R1 telah kembali normal dan dapat bekerja lagi, maka R2 akan kembali menjadi Router standby, karena mempunyai priority yang lebih rendah . .

IDENTIFYING HSRP OPERATION
Menjelaskan bagaimana HSRP Beroprasi untuk menyediakan Nonstop path redudancy untuk IP.

Virtual Router
virtual Router hanya sebuah IP dan MAC address pada end device yang dikonfigurasi sebagai default  gateway . Router yang aktif akan memproses semua paket dan frame yang dikirim ke virtual router addrress. Router virtual tidak proses frame fisik.

Aktif Router
Di dalam HSRP Group, satu router dipilih untuk menjadi router aktif. Active Router memforward paket yang dikirimkan ke MAC address pada Virtual Router.
Active Router merespon traffic untuk virtual router. Jika end station  mengirimkan sebuah paket ke virtual router MAC address,  Active router menerima dan memproses paket tersebut. Jika end station  mengirimkan ARP request dengan virtual router IP address, Active router mereplay dengan
virtual router MAC address.
Dalam gambar diatas, router A berperan sebagai active router dan memforward semua frame address ke MAC address 0000.0c07.acxx, di mana xx adalah HSRP Group identifier.
ARP Resolusi dengan HSRP
ARP Subtopic ini menjelaskan resolusi dengan HSRP.

Yang berhubungan IP address dan MAC address virtual router disimppan dalam ARP table dari setiap router dalam HSRP group. Seperti yang ditunjukkan pada gambar, perintah show ip arp
menampilkan ARP cache pada multilayer switch.
Dalam contoh, output menampilkan entri ARP untuk sebuah router yang merupakan HSRP group 1 di VLAN10. Virtual router untuk VLAN10 diidentifikasi sebagai 172.16.10.110. MAC address yang dikenal pada IP address ini 0000.0c07.ac01, di mana 01 adalah pengidentifikasi HSRP group untuk group 1.  The HSRP group number is the standby group number (1)
converted to hexadecimal (01).
STANDBY AND OTHER HSRP ROUTERS IN THE GROUP.
Subtopic ini menggambarkan HSRP standby dan peran router lain nya dalam HSRP group.

Fungsi HSRP standby router untuk memonitor status operasional pada HSRP group dan cepat bertanggung jawab meneruskan paket jika active router tidak beroprasi . Active dan standby router saling mengirimkkan hello message untuk menginformasikan di dalam group menggenai peran dan status nya. Router menggunakan multicast address 224.0.0.2 UDP port 1985 untuk pesan ini.
Gambar dibawah ini menggambarkan Interaksi active dan standby router.
Gambar dibawah ini menggambarkan HSRP States
Configuring HSRP
Default HSRP Configuration
Enabling HSRP
pada HSRP state harus berurutan.
Dalam protokol HSRP yang nyala duluan akan jadi Active Router(bisa dilihat pada gambar diatas).
namun secara manual kita bisa konfigurasikan router mana yang selalu menjadi router forwarding/active dengan menggunakan prioritas (keyword priority). jika prioritas antar router sama maka yang paling tinggi IP nya yang jadi Active Router.
Nilai prioritas (default 100) bisa berkurang kalau Active Router nya nyala-mati nyala-mati terus (keywordnya adalah decrement/berkurang 10).
Contoh:
pada gambar diatas.
router 1 punya prioritas 120 dan router 2 punya prioritas 100…router 1 mati-nyala 2x, 120-10-10 =90 (tiap mati kurang 10)…otomatis router 2 yang jadi Active
Fitur pengurangan alias decrement inilah yang bertujuan untuk menghilangkan dependensi terhadap Router yang punya prioritas lebih tinggi dari yang lain, tetapi tidak dapat diandalkan (contohnya Flapping Router ini)
Dan kita bisa tracking pake IP SLA…untuk monitoring up-down & active-standby nya suatu interface maupun router
Klo Active router tadi mati, otomatis yang Standby berubah jadi Active Router, nah…yang Down tadi klo nyala lagi gimana?? Otomatis jadi standby
Untuk meng-influence supaya Active Router yang mati tadi supaya ga jadi Standby, kita bisa pake preemption alias hak untuk mendahului yang lain (keyword preempt)
HSRP ini juga support authentication biar ga sembarangan switch/router masuk ke group HSRP dan mengambil alih rute pahttp://www.kasacima.com/blog/wp-admin/post-new.phpcket
Semoga bermanfaat :-).
Referensi.

Belajar konfigurasi HSRP ,

Topology yang kita gunakan pada saat konfigurasi HSRP
nb:
-Shadow cnc Pada kenyataannya tidak ada.
-cnc1 merupakan router primary dengan priority 100
-cnc2 merupakan router secondary dengan priority 50

Konfigurasinya adalah sebagai berikut :

Router cnc 1 :
interface FastEthernet0/0
 ip address 192.168.10.3 255.255.255.0
 standby 10 ip 192.168.10.1
 standby 10 priority 100
 standby 10 preempt
!kalau tidak diberi perintah preempt, jika ingin kembali normal,router harus
!di reboot terlebih dahulu.
 standby 10 track FastEthernet1/0 60
!perintah ini mengantisipasi, jika f1/0 down secara otomatis priority agar berkurang
!sebesar 60 (100-60=40) hal ini menyebabkan cnc2 berubah dari state stanby -> active

!jika konfigurasi benar akan muncul line seperti berikut:
*Mar 28 12:30:52.291: %HSRP-5-STATECHANGE: FastEthernet0/0 Grp 10 state Standby -> Active

Router cnc 2 :
interface FastEthernet0/0
 ip address 192.168.10.2 255.255.255.0
 standby 10 ip 192.168.10.1
 standby 10 priority 50
 standby 10 preempt

!jika konfigurasi benar akan muncul line seperti berikut:
*Mar 28 12:31:12.843: %HSRP-5-STATECHANGE: FastEthernet0/0 Grp 10 state Speak -> Standby

-------------------------------------------------------------
cnc1(config-if)#standby ?
  <0-255>         group number
  authentication  Authentication
  bfd             Enable HSRP BFD
  delay           HSRP initialisation delay
  follow          Name of HSRP group to follow
  ip              Enable HSRP IPv4 and set the virtual IP address
  ipv6            Enable HSRP IPv6
  mac-address     Virtual MAC address
  mac-refresh     Refresh MAC cache on switch by periodically sending packet
                  from virtual mac address
  name            Redundancy name string
  preempt         Overthrow lower priority Active routers
  priority        Priority level
  redirect        Configure sending of ICMP Redirect messages with an HSRP
                  virtual IP address as the gateway IP address
  timers          Hello and hold timers
  track           Priority tracking
  use-bia         HSRP uses interface's burned in address
  version         HSRP version

cnc1(config-if)#standby

cnc1(config-if)#standby 10 ?
  authentication  Authentication
  follow          Name of HSRP group to follow
  ip              Enable HSRP IPv4 and set the virtual IP address
  ipv6            Enable HSRP IPv6
  mac-address     Virtual MAC address
  name            Redundancy name string
  preempt         Overthrow lower priority Active routers
  priority        Priority level
  timers          Hello and hold timers
  track           Priority tracking

cnc1(config-if)#standby 10

cnc1(config-if)#standby 10 ip?
ip  ipv6

cnc1(config-if)#standby 10 ip ?
  A.B.C.D  Virtual IP address
  <cr>

cnc1(config-if)#standby 10 ip

cnc1(config-if)#standby 10 priority ?
  <0-255>  Priority value

cnc1(config-if)#standby 10 priority

cnc1(config-if)#standby 10 track f1/0 ?
  <1-255>  Decrement value
  <cr>

cnc1(config-if)#standby 10 track f1/0
-------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------

How to check:
cnc1#sh standby
FastEthernet0/0 - Group 10
  State is Active
    11 state changes, last state change 00:01:56
  Virtual IP address is 192.168.10.1
  Active virtual MAC address is 0000.0c07.ac0a
    Local virtual MAC address is 0000.0c07.ac0a (v1 default)
  Hello time 3 sec, hold time 10 sec
    Next hello sent in 2.480 secs
  Preemption enabled
  Active router is local
  Standby router is 192.168.10.2, priority 50 (expires in 10.336 sec)
  Priority 100 (default 100)
    Track interface FastEthernet1/0 state Up decrement 60
  Group name is "hsrp-Fa0/0-10" (default)
cnc1#sh standby brief
                     P indicates configured to preempt.
                     |
Interface   Grp  Pri P State   Active          Standby         Virtual IP
Fa0/0       10   100 P Active  local           192.168.10.2    192.168.10.1
cnc1#

cnc2#sh standby
FastEthernet0/0 - Group 10
  State is Standby
    31 state changes, last state change 00:04:22
  Virtual IP address is 192.168.10.1
  Active virtual MAC address is 0000.0c07.ac0a
    Local virtual MAC address is 0000.0c07.ac0a (v1 default)
  Hello time 3 sec, hold time 10 sec
    Next hello sent in 1.648 secs
  Preemption enabled
  Active router is 192.168.10.3, priority 100 (expires in 8.240 sec)
  Standby router is local
  Priority 50 (configured 50)
  Group name is "hsrp-Fa0/0-10" (default)
cnc2#sh standby brief
                     P indicates configured to preempt.
                     |
Interface   Grp  Pri P State   Active          Standby         Virtual IP
Fa0/0       10   50  P Standby 192.168.10.3    local           192.168.10.1
-------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------

cnc2#debug stanby
HSRP debugging is on
cnc2#
*Mar 28 11:45:50.099: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Standby pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:45:51.551: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  in  192.168.10.3 Active  pri 100 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:45:52.563: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Standby pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:45:55.555: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Standby pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:45:57.599: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  in  192.168.10.3 Active  pri 100 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:45:58.339: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Standby pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:45:58.835: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Resign in  192.168.10.3 Active  pri 100 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:45:58.835: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Standby: i/Resign rcvd (100/192.168.10.3)
*Mar 28 11:45:58.839: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Active router is local, was 192.168.10.3
*Mar 28 11:45:58.839: HSRP: Fa0/0 Nbr 192.168.10.3 no longer active for group 10 (Standby)
*Mar 28 11:45:58.839: HSRP: Fa0/0 Nbr 192.168.10.3 Was active or standby - start passive holddown
*Mar 28 11:45:58.839: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Standby router is unknown, was local
*Mar 28 11:45:58.843: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Standby -> Active
*Mar 28 11:45:58.843: %HSRP-5-STATECHANGE: FastEthernet0/0 Grp 10 state Standby -> Active
*Mar 28 11:45:58.843: HSRP: Fa0/0 Interface adv out, Active, active 1 passive 0
*Mar 28 11:45:58.847: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Redundancy "hsrp-Fa0/0-10" state Standby -> Active
*Mar 28 11:45:58.847: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Active  pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:45:58.851: HSRP: Fa0/0 Added 192.168.10.1 to ARP (0000.0c07.ac0a)
*Mar 28 11:45:58.855: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Activating MAC 0000.0c07.ac0a
*Mar 28 11:45:58.855: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Adding 0000.0c07.ac0a to MAC address filter
*Mar 28 11:45:58.859: HSRP: Fa0/0 IP Redundancy "hsrp-Fa0/0-10" standby, local -> unknown
*Mar 28 11:45:58.859: HSRP: Fa0/0 IP Redundancy "hsrp-Fa0/0-10" update, Standby -> Active
*Mar 28 11:46:01.439: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Active  pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:46:01.855: HSRP: Fa0/0 IP Redundancy "hsrp-Fa0/0-10" update, Active -> Active
*Mar 28 11:46:04.015: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Active  pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:46:06.451: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Active  pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:46:09.059: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Active  pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:46:11.667: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Active  pri 50 vIP 192.168.10.1
*Mar 28 11:46:14.179: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Active  pri 50 vIP 192.168.10.1
cnc2#u all
All possible debugging has been turned off
cnc2#
*Mar 28 11:46:16.627: HSRP: Fa0/0 Grp 10 Hello  out 192.168.10.2 Active  pri 50 vIP 192.168.10.1
cnc2#u all
All possible debugging has been turned off
cnc2#
*Mar 28 11:46:28.427: %OSPF-5-ADJCHG: Process 1, Nbr 10.10.10.1 on FastEthernet0/0 from FULL to DOWN, Neighbor Down: Dead timer expired
cnc2#
*Mar 28 11:46:52.059: %HSRP-5-STATECHANGE: FastEthernet0/0 Grp 10 state Active -> Speak
*Mar 28 11:46:53.299: %OSPF-5-ADJCHG: Process 1, Nbr 10.10.10.1 on FastEthernet0/0 from LOADING to FULL, Loading Done
*Mar 28 11:47:02.879: %HSRP-5-STATECHANGE: FastEthernet0/0 Grp 10 state Speak -> Standby
cnc2#
-------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------
Pada saat normal
C:\>tracert 192.168.40.2
Tracing route to 192.168.40.2 over a maximum of 30 hops
1     *      111 ms    46 ms  192.168.10.3
2   177 ms   200 ms   222 ms  192.168.20.2
3   375 ms   453 ms   437 ms  192.168.40.2
Trace complete.
Pada saat interface f0/0 router cnc1 down
C:\>tracert 192.168.40.2
Tracing route to 192.168.40.2 over a maximum of 30 hops
1   124 ms   140 ms   187 ms  192.168.10.2
2   280 ms   342 ms   157 ms  192.168.30.2
3   281 ms   374 ms   251 ms  192.168.40.2
Trace complete.

Pada saat interface f0/0 router cnc1 kembali up
C:\>tracert 192.168.40.2
Tracing route to 192.168.40.2 over a maximum of 30 hops
1     *      108 ms   125 ms  192.168.10.3
2   313 ms   297 ms   250 ms  192.168.20.2
3   313 ms   406 ms   312 ms  192.168.40.2
Trace complete.

Pada saat interface f1/0 router cnc1 down
C:\>tracert 192.168.40.2
Tracing route to 192.168.40.2 over a maximum of 30 hops
1   134 ms   124 ms   125 ms  192.168.10.2
2   300 ms   342 ms   281 ms  192.168.30.2
3   560 ms   531 ms   562 ms  192.168.40.2
Trace complete.
C:\> 
 
Sumber: https://iwing.wordpress.com/black-box/belajar-konfigurasi-basic-hsrp-hot-standby-router-protocol/ 

Rabu, 24 Agustus 2016

Pengertian RIP,IGRP,OSPF,BGP

Assalamualaikum wr.wb 
hari ini saya akan menjelaskan tentang  Istilah-istilah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP pada topologi jaringan merupakan Routing yang digunakan untuk routing Dinamik. Dibawah ini juga dijelaskan tentang kekurangan dan kelebihannya dalam membuat routing dinamik:

1. Routing Information Protocol (RIP)

Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
 
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
  1. RIPv1
  2. RIPv2
  3. RIPng
– Kelebihan
Menggunakan metode Triggered Update.
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
– Kekurangan
Jumlah host Terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
     IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
– Kelebihan
        support = 255 hop count
– Kekurangan
        Jumlah Host terbatas
3. Open Shortest Path First (OSPF)
     OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
OSPF memiliki 3 table di dalam router :
1.         Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2.      Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3.      Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
-  Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
-  Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit
 
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
     EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco.EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena cara kerjanya menggunkan dua tipe routing protocol,yaitu
Distance vector protocol dan Link-State protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol.sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.
-  Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
memerlukan lebih sedikit memori dan proses
memerlukan fitur loopavoidance
-  Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)
- Kelebihan
  Sangat sederhana dalam instalasi
-    Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
 
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2012/04/pengertian-rip-eigrp-ospf-igrp-dan-bgp.html
 
Waalaikumsalam wr.wb

ETHERCHANNEL


EtherChannel digunakan untuk meningkatkan kecepatan koneksi antar switch, router ataupun server dan jika salah satu port/jalur rusak maka port group akan tetap bekerja menggunakan jalur / port lain. Etherchannel menggunakan teknologi trunking yang digunakan oleh switch Cisco catalyst dimana beberapa port digabung pada switch digabung menjadi satu jalur logika dalam satu buah port group (ya itu…untuk meningkatkan kecepatan dan reliabilitas)
klo ga pake EtherChannel
dengan EtherChannel
dalam EtherChannel dikenal 2 protocol…yaitu PAgP (Port Aggregation Protocol) dan LACP (Line Aggregation Control Protocol)
  • PAgP: Protocol proprietary Cisco, digunakan untuk membuat EtherChannel otomatis. Ketika PAgP di set, PAgP packet akan dikirim ke media dan mendeteksi konfigurasi dikedua belah pihak (typically switch) dan memastikan bahwa kedua belah pihak port (media…bisa FastEthernet atau yg lain) compatible untuk di jadikan EtherChannel jika dibutuhkan. PAgP packet dikirim tiap 30 detik “for ensuring consistency”
  • LACP: Protocol open standard punya IEEE (802.3ad), prinsipnya mirip dengan PAgP punya Cisco, cuma LACP bisa digunakan untuk mixed-environtment, klo sesama Cisco…pake PAgP aja

—————————————————————————————————-
EtherChannel Port Configuration
hal2 dasar yang perlu diketahui dan dilakukan sebelum melakukan konfigurasi EtherChannel adalah:
  1. identifikasi port mana saja yang ingin digunakan untuk EtherChannel di TIAP switch
  2. (optional) decide what protocol to use: PAgP or LACP
  3. Configure Channel Group on Interface
    • Membuat nomor untuk channel group
    • Memilih mode (On/Off/Passive/Active/Desirable)
  4. Mengkonfigurasi Interface untuk bisa digunakan menjadi EtherChannel dan juga mode nya (apakah Access, Trunk Mode, atau yang lain)
  5. Verifikasi konfigurasi

*what is SPAN ?? Switched Port ANalyzer. SPAN adalah istilah Cisco untuk Port Mirroring. Port mirroring digunakan switch untuk mengirim copy dari network packet yang datang pada port ke network monitoring connection port yang berada di switch itu sendiri (packet itu bisa berupa seluruh VLAN). This is commonly used for network appliances that require monitoring of network traffic, such as an intrusion detection system.
catatan2:
  • EtherChannel bisa “mengikat” sampai 8 media yang sama sekaligus (contoh : 8 Port FastEthernet dijadikan 1 logical port buat EtherChannel)
  • EtherChannel harus di konfigurasi dalam VLAN yang sama ATAU sebagai trunk link
  • Speed dan Duplex harus sama jika ingin membentuk EtherChannel
  • EtherChannel bisa di Layer 3 (Router) atau di Layer 2 (Switch)
    • Di layer 2: berfungsi sebagai nambah bandwidth aja dan klo lo rubah2 EtherChannel layer 2, yang berubah hanya interface itu saja, yang lain ga ikut kena.
    • Di layer 3: port2 yang digabung itu mempunyai IP yang sama (correct me if i’m wrong) dan klo rubah2 salah satu port-channel EtherChannel layer 3, port2 lain pun ikut kena
  • Range Allowed VLAN harus sama
  • STP bisa membuat EtherChannel ga bekerja (secara ada link yang ngarah ke arah yang sama-redudancy)

verify EtherChannel

verify EtherChannel port-channel number

Verify EtherChannel Summary

 sumber: https://belajarcomputernetwork.com/2012/01/10/etherchannel/

Selasa, 23 Agustus 2016

Cara membuat VLAN di Cisco Paket Tracer

Assalamualaikum wr.wb
 
VLAN ( Virtual Local Area Connection) yaitu suatu model jaringan yang mirip dengan LAN, namun tidak terbatas dalam lokasi fisik artinya dapat dilakukan secara virtual bisa menggunkana packet tracert. Oleh karena itu, jaringan ini dapat dikonfigurasikan secara virtual. Penggunaan VLAN dapat mempermudah pengaturan suatu jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen. 


Berikut langkah-langkah membuat Vlan sederhana dalam cisco packet tracert :

1. Buka cisco packet tracert.

2. Buat terlebih dahulu sketma seperti dibawah ini. Disini saya mengunakan switch tipe 2950-24. Menghubungkan antara switch dan PC mengunakan kabel straight, menghubungkan antar switch mengunakan kabel cross.

3. Setelah itu kita atur untuk pembagian port pada vlan nantinya, seperti berikut :

    a. PC Mahasiswa
        Mahasiswa 1 : port1
        Mahasiswa 2 : port2
 
    b. PC Dosen
        Dosen 1 : port7
        Dosen 2 : port8
    
    c. PC Karyawan
        Karyawan 1 : port13
        Karyawan 2 : port14

    d.PC Perkantoran
       Perkantoran 1 : port19
       Perkantoran 2 : port20

4. Memberi IP pada masing masing PC, pemberian IPnya sebagai berikut dengan network 192.168.1.0/24 :

    a. IP Mahasiswa 1 : 192.168.1.2
        IP Mahasiswa 2 : 192.168.1.3

    b. IP Dosen 1 : 192.168.1.4
       IP Dosen 2 : 192.168.1.5

    c. IP Karyawan 1 : 192.168.1.6
       IP Karyawan 2 : 192.168.1.7

    d. IP Perkantoran 1 : 192.168.1.8
       IP Perkantoran 2 : 192.168.1.9

5. Melakukan pengujian dengan cara ping sebelum vlan diaktifkan, dengan cara buka command prompt dan lalukan pengujian desemua bagian vlan (ping dilakukan dari PC dengan IP 192.168.1.2)






6. Untuk mempermudah dalam pengaturan vlan, saya membaginya sebagai beriku :

    a. PC Mahasiswa : Vlan 10
    b. PC Dosen : Vlan 20
    c. PC Karyawan : Vlan 30
    d. PC Perkantoran : Vlan 40

7. Mengaktifkan vlan, sebelum mengaktifkan vlan saya kelompokkan terlebih daluhu port-port pada vlan, selanjutnya mengkonfigurasi vlan dengan doubleklik pada switch lalu pilih LCI.
 
    Pengelompokan port :  
     Port 1-6 kedalam Vlan 10
     Port 7-12 kedalam Vlan 20
     Port 13-18 kedalam Vlan 30
     Port 19-24 kedalam Vlan 40

    Dibawah ini langkan-langkahnya :

     a. Mengkonfigurasikan vlan :
    b. Mendaftarkan port pada vlan :
    c. Klasifikasi pembuatan vlan :



8. Melakukan uji coba setelah vlan diaktifkan (ping dilakukan dari PC dengan IP 192.168.1.2).
    a. Ping ke vlan 10 (PC Mahasiswa)
    b Ping ke vlan 20 (PC Dosen)

    c. Ping ke vlan 30 (PC Karyawan)
    d. Ping ke vlan 40 (PC Perkantoran) 
sumber: http://fdias1.blogspot.co.id/2014/02/cara-membuat-vlan-di-cisco-packet.html
Waalaikumsalam wr.wb

Pengertian Packet Tracer

Assalamualaikum wr.wb

Pada hari ini saya akan menjelaskan tentang apa itu Packet Tracer , yang saya pelajari pada hari.

PENGERTIAN PACKET TRACER

Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.
Packet tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulasi/simulator merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan(network). Sama halnya  dengan simulator-simulator jaringan lainnya yang ada seperti GNS3DynamipsDynagen maupun simulator lain khusus digunakan pada  simulasi jaringan. Simulator tersebut tidak jauh berbeda dengan packet tracer, akan tetapi kemudahaan pada packet tracer lebih baik dari simulator diatas hal tersebut nampak dari penempatan perangkat jaringan maupun pada saat konfigurasi perangkat jaringan. Software ini sangat praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita inginkan, disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan dibutuhkan pada suatu area network misal router, switch, hub maupun perangkat lainnya. Dengan dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang akan kita gunakan pada topologi kita inginkan.
Aplikasi packet tracert memiliki keunggulan dan kemudahan dibandingkan dengan simulator jenis lain. Kita dapat melakukan rancangan suatu topologi jaringan dengan mudah serta penempatan perangkat jaringan dapat diatur dan ditentukan dengan baik. Konfigurasi – konfigurasi juga dapat dilakukan dengan teliti sehingga antara perangkat jaringan dapat dihubungkan dengan baik. Kemudahan yang diberikan packet tracer juga terlihat pada saat penginstallan aplikasi tersebut. Software pack traceetr dapat diinstall pada PC maupun laptop dengan spesifikasi rendah sehingga tidak tergantung pada spesifikasi yang baik sekalipun.
Packet tracer sangat mudah digunakan dan diaplikasikan pada suatu desain topologi jaringan/network. Dengan kemudahan tersebut aplikasi telah melakukan peningkatan – peningkatan agar dapat melengkapi aplikasi packet tracer versi sebelumnya. Saya memakai simulator ini versi 4.1, dengan versi kemudahaan sudah sangat kelihatan apalagi sekarang muncul versi terbaru 5.0 keluaran Cisco dengan packet tracer 5.0 akan sangat membantu para administrator jaringan untuk mengimplementasikan topologi jaringan sebelum diterapkan pada suatu area nyata. Untuk mendapatkan aplikasi ini kamu bisa mendownloadnya di internet secara gratis
Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram. Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :

Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through
Router  –   Switch
Router  –   Hub
PC        –   Switch
PC        –   Hub

Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over
Router   –  Router
Router   –  PC
Switch   –  Switch
Switch   –  Hub

Untuk mengkonfigurasi Router melalui PC gunakan kabel Roll-Over

Pada komfigurasi perangkat – perangkat jaringan sangat menentukan dalam merangcang suatu topologi jaringan . Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya. Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line Interface).  Contoh konfigurasi dengan mode GUI Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Klik interface yang diinginkan. Isi IP Address dan subnet mask-nya. Lakukan hal yang sama untuk interface-interface dan device yang lain.

Contoh konfigurasi dengan mode CLI Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu CLI. Ketik perintah sesuai dengan format yang disediakan oleh Cisco.

Setelah hal tersebut dilakukan untuk melakukan simulasi terhadap konfigurasi diatas dapat dilakukan dengan system konfigurasi seperti halnya konfigurasi – konfigurasi pada router maupun switch. Untuk itu diperlukan perpaduan antar perangkat yang akan kita simulasikan atau dibangun. Gambar diatas menjelaskan tentang konfigurasi – konfigurasi yang dilakukan pada suatu perangkat misal pada router. Hal ini dilakukan untuk mengkoneksikan dengan router maupun pada suatu host. Jelas terlihat bentuk konfigurasi dan akan memudahkan kita untuk mengatur area jaringan yang akan kita buat.
Contoh kecil topologi jaringan yang akan dibangun dengan packet tracer :

Dengan aplikasi dan simulator packet tracer ini mudah – mudahan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan tentangan jaringan dan perangkat  jaringan komputer maupun konfigurasi – konfigurasi pada suatu perangkat seperti halnya pada konfigurasi router baik itu konfigurasi pada mode Cisco maupun Juniper Network yang sekarang ini paling banyak digunakan dalam pengkonfigurasian perangkat networking

SUMBER: http://rinaalfiani-albahri.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-dan-manfaat-cisco-paket.html

Waalaikumsalam wr.wb

Senin, 22 Agustus 2016

Pengertian cisco

Assalamualaikum wr.wb

Pada hari ini kami anak-anak prakerin di BLC TELKOM KLATEN di perkenalkan tentang apa itu cisco dan kegunaannya , kami sangat senang bisa mengikuti training CCNA FastTrack secara gratis pada akademisi, siswa dan umum yang di selenggarakan pada hari senin hingga sabtu mendatang.

Cisco terkenal dengan pengembangan teknologi dan teknologi dan produknya yang banyak membawa perubahan besar dalam dunia jaringan. Produk dan Layanan Cisco tersebar hampir diseluruh dunia, bahkan bisa dikatakan semua data jaringan
Pengertian cisco adalah perusahaan yang merajai dunia jaringan untuk internet, dididrikan pada tahun 1984 oleh sekelompok ilmuan komputer dari universitas stanford.

Cisco Router
Cisco adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN). Dengan cisco router, informasi dapat diteruskan ke alamat-alamat yang berjauhan dan berada di jaringan computer yang berlainan. Yang bertujuan untuk dapat meneruskan paket data dari suatu LAN ke LAN lainnya, Cisco router
menggunakan tabel dan protocol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Paket data yang tiba di router diperiksa dan diteruskan ke alamat yang dituju. Agar paket data yang diterima dapat sampai ke tujuannya dengan cepat, router harus memproses data tersebut dengan sangat tepat. Untuk itu, Cisco Router menggunakan Central Processing Unit (CPU) seperti yang digunakan di dalam komputer untuk memproses lalu lintas data tersebut dengan cepat. Seperti komputer, cisco router juga mempunyai sejumlah jenis memori yaitu ROM, RAM, NVRAM
dan FLASH, yang berguna untuk membantu kerjanya CPU. Selain itu dilengkapi pula dengan sejumlah interface untuk berhubungan dengan dunia luar dan keluar masuk data. Sistem operasi yang digunakan oleh cisco router adalah Internetwork Operating System (IOS). Memori yang digunakan oleh cisco router masing-masing mempunyai kegunaan sendiri- sendiri sebagai berikut :
  • ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur proses boot dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS image.
  • RAM berguna untuk menyimpan running configuration dan dan sistem operasi IOS yang aktif.
  • NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi awal (start-up configuration).
  • FLASH berguna untuk menyimpan IOS image. Dengan menggunakan FLASH, IOS versi baru dapat diperoleh dari TFTP server tanpa harus mengganti komponen dalam router.
 
Cisco adalah perusahaan peralatan komunikasi yang berbasis di California, Amerika
Serikat. Perusahaan ini awalnya hanya membuat peralatan routing, akan tetapi
sekarang menjual bermacam peralatan-peralatan komunikasi seperti berikut:
  1. Ethernet switches
  2. Branch office routers and CPE (Customer Premises Equipment)
  3. IP Telephony products such as IP PBXes (CallManager), VoIP gateways and IP
  4. phones
  5. Network security devices such as Firewalls, VPN concentrators, Network and Host
  6. Intrusion Prevention and Software
  7. Metro optical switching platforms
  8. Large carrier grade core and edge routers / MPLS switches
  9. Carrier and enterprise ATM switches
  10. Cable Modem Termination Systems (CMTSes)
  11. DSL subscriber aggregation / concentration equipment
  12. Remote access and universal gateways
  13. Storage Area Network (SAN) switches and appliances
  14. Network management software and appliances
  15. Wireless
  16. Home networking products (via the Linksys division)
CISCO Networking Academy
Cisco juga menjalankan kursus networking yang dikenal dengan Cisco Networking
Academy, dimana menggunakan kampus dan sekolah untuk belajar. Kursus yang
ditawarkan pada Cisco Networking Academy antara lain adalah sebagai berikut:
1. CCNA. Ekivalen dengan 280 jam instruksi, memberikan siswa dengan pelajaran dasar
dalam jaringan. Siswa yang menyelesaikan bagian ini akan mendapatkan Cisco
Certified Network Associate (CCNA™) certification.
2. CCNP. Juga ekivalen dengan 280 jam instruksi, dan lebih advanced. Siswa belajar lebih
kompleks mengenai konfigurasi jaringan dan bagaimana mendiagnosa dan
memperbaiki masalah jaringan. Siswa yang menyelesaikan bagian ini akan
mendapatkan Cisco Certified Network Professional (CCNP™) certification.
3. Hp IT Essentials I. Disponsori oleh Hewlett-Packard Company, melakukan penggalian dalam pada
hardware komputer dan sistem operasi. Siswa belajar fungsionalitas hardware
dan software serta langkah-langkah terbaik dalam pemeliharaan dan keamanan.
Kursus ini membantu siswa untuk mendapatkan CompTIA's A+ certification."
4. Hp IT Essentials II. Disponsori oleh Hewlett-Packard Company, pengenalan intesif terhadap multi-
user, multi-tasking network operating systems. Karakteristik sistem operasi
jaringan Linux, Windows 2000, NT, and XP akan dibahas . Siswa akan menggali
banyak topik, antara lain prosedur instalasi, keamanan, back up, dan remote
access.
5. JAVA. 70-jam kurus yang akan memberikan pengertian konsep dari pemrograman
berorientasi objek. Kursus juga akan mengajarkan siswa bagaimana
menggunakan bahasa JAVA untuk menyelesaikan masalah bisnis. Siswa akan
belajar cara membuat class, object, dan aplikasi.
6. Network Security. Kursus ini akan mengajarkan siswa merancang dan mengimplementasi solusi
keamanan yang akan mengurangi resiko kehilangan keuntungan.
7.UNIX. Mengajarkan bagaimana menggunakan UNIX® operating system dan
mengenalkan CDE, GNOME, and KDE graphical user interfaces (GUI).
8. Web Design. Disponsori oleh Adobe Systems akan menitikberatkan pada proses produksi
sebuah Web. Kursus Web Design exercises akan diajari dengan Adobe®
Photoshop®, Adobe Illustrator®, Adobe GoLive™, Adobe LiveMotion™, dan
Adobe Premiere®.
9. Wireless LAN. Kursus pengenalan yang akan menitikberatkan pada perancangan, perencanaan,
implemetasi, operasi, dan penanganan masalah pada jaringan wireless.






SUMBER: http://adaadalah.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-cisco-adalah.html


Waalaikumsalam wr.wb


Kamis, 18 Agustus 2016

Pengertian Lengkap dan Cara Kerja Mail Server

Pengertian Mail Server

Mail Server atau E-Mail Server adalah perangkat lunak program yang mendistribusikan file atau informasi sebagai respons atas permintaan yang dikirim via email, mail server juga digunakan pada bitnet untuk menyediakan layanan serupa ftp. Selain itu mail server juga dapat dikatakan sebagai aplikasi yang digunakan untuk penginstalan email. 

Sebuah komputer yang didedikasikan untuk menjalankan jenis aplikasi perangkat lunak komputer yang juga disebut Mail Server, hal ini dianggap sebagai jantung dari setiap email sistem. Mail Server biasanya dikelola oleh seorang yang biasanya dipanggil post master.

Tugas Post Master
- Mengelola Account
- Memonitor Kinerja Server
- Tugas Administratif Lainnya

Protokol Pada Mail Server

Protokol yang umum digunakan antara lain protokol SMTP, POP3 dan IMAP.
  • SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) digunakan sebagai standar untuk menampung dan mendistribusikan email.
  • POP3 (Post Office Protocol v3) dan IMAP (Internet Mail Application Protocol) digunakan agar user dapat mengambil dan membaca email secara remote yaitu tidak perlu login ke dalam sistem shelll mesin mail server tetapi cukup menguhubungi port tertentu dengan mail client yang mengimplementasikan protocol POP3 dan IMAP.

Server Pada Mail Server dan Penjelasannya

Pada mail server terdapat 2 server yang berbeda yaitu :
  • Outgoing Server (Sending email) : Protocol server yang menangani adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) pada port 25.
  • Incoming Server (Receiving email) : Protocol server yang menangani adalah POP3 (Post Office Protocol) pada port 110 atau IMAP (Internet Message Access Protocol) pada port 143.
Penjelasan dari Server yang menangani outgoing email dan incoming email sebagai berikut :

SMTP Server : Saat anda mengirimkan email maka email anda akan ditangani SMTP Server dan akan dikirim ke SMTP Server tujuan, baik secara langsung maupun melalui beberapa SMTP Server dijalurnya. Apabila server tujuan terkoneksi maka email akan dikirim, namun apabila tidak terjadi koneksi maka akan dimasukan ke dalam queue dan di resend setiap 15 menit, apabila dalam 5 hari tidak ada perubahan maka akan diberikan undeliver notice ke inbox pengirim.

POP3 Server : Jika menggunakan POP3 Server, apabila kita akan membaca email maka email pada server di download sehingga email hanya akan ada pada mesin yang mendownload email tersebut (kita hanya bisa membaca email tersebut pada device yang mendownload email tersebut).

IMAP Server : Jika menggunakan IMAP Server, email dapat dibuka kembali lewat device yang berbeda.

Apa Itu Port ?

Port adalah socket atau jack koneksi yang terletak di luar unit sistem sebagai tempat kabel - kabel yang berbeda ditancapkan. Port berfungsi untuk mentransmisikan data. Berikut macam - macam port :
  • Port Serial
  • Port Pararel
  • Port SCSI (Scuzzy)
  • Port USB 

Cara Kerja Mail Server (singkat)

Cara kerja mail server mempunyai berbagai macam versi penjelasan mengenai cara kerjanya, dalam artikel ini saya akan menjelaskan 2 versi cara kerja mail server yang sudah saya rangkum dari berbagai sumber. Sebenarnya cara kerja antara versi 1 dan 2 mempunyai inti yang sama, hanya saja penjelasannya yang beda, silahkan anda pilih yang mana.

Cara Kerja Mail Server #Versi 1
Proses pengiriman e-mail malalui tahapan yang sedikit panjang. Saat e-mail di kirim, maka e-mail tersebut disimpan pada mail server menjadi satu file berdasarkan tujuan e-mail. File ini berisi informasi sumber dan tujuan, serta dilengkapi tanggal dan waktu pengiriman. Pada saat user membaca e-mail berarti user telah mengakses server e-mail dan membaca file yang tersimpan dalam server yang di tampilkan melalui browser user.

Gambar proses cara kerja mail server 1
Gambar proses cara kerja mail server2

Cara Kerja Mail Server #Versi 2
Cara kerja ini saya ambil dari Xmodulo, sebelum memahami proses cara kerja mail server sebaiknya anda mengenal terlebih dahulu singkatan - singkatan dari MUA, MTA, MDA dll. Berikut penjelasannya :
  • Mail User Agent (MUA) : MUA adalah komponen yang berinteraksi dengan pengguna akhir secara langsung. Contoh dari MUA yaitu Thunderbird, MS Outlook, Zimbra Desktop. Interface webmail seperti Gmail dan Yahoo juga MUA.
  • Mail Transfer Agent (MTA) : MTA bertanggung jawab untuk mentransfer email dari mail server mengirimkan sampai ke server penerima email. Contoh MTA yaitu sendmail dan postfix.
  • Mail Delivery Agent (MDA) : Dalam surat server tujuan, MTA lokal menerima email masuk dari MTA terpencil. Email tersebut kemudian dikirimkan ke kotak surat pengguna dengan MDA.
  • POP / IMAP : POP dan IMAP adalah protokol yang digunakan untuk mengambil email dari kotak surat penerima server untuk penerima MUA.
  • Mail Exchanger Record (MX) : Record MX adalah entri DNS untuk mail server. Catatan ini menunjuk ke alamat IP ke arah mana email harus ditembak. MX record terendah selalu menang, yaitu, mendapat prioritas tertinggi. Sebagai contoh, MX 10 adalah lebih baik daripada MX 20. Alamat IP dari MX record dapat bervariasi berdasarkan desain dan konfigurasi persyaratan, seperti yang akan dibahas nanti dalam artikel.
Diagram cara kerja mail server
Ketika pengirim mengklik tombol kirim, SMTP (MTA) memastikan ujung ke ujung pengiriman email dari pengirim-sisi server ke server tujuan. Setelah mencapai server tujuan, MTA lokal ke server tujuan menerima email, dan di pindahkan ke MDA setempat. MDA kemudian menulis email ke kotak pesan penerima. Ketika penerima memeriksa email, mereka diambil oleh MUA dengan menggunakan protokol seperti POP atau IMAP.

sumber: http://begal-tech.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-lengkap-dan-cara-kerja-mail.html

Selasa, 16 Agustus 2016

Pengertian web server dan fungsingya

Webserver merupakan salah satu kebutuhan yang digunakan oleh user untuk website yang mempunyai kapasitas penyimpanan yang besar dan juga akses yang cepat untuk trafik yang besar dalam mencegah terjadinya down pada suatu website atau aplikasi. Pada artikel kali ini IDCloudHost mengajak teman-teman membahas seputar Server / Web server.


Pengertian Server atau Web server
Server atau Web server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya kita kenal dengan nama web browser (Mozilla Firefox, Google Chrome) dan untuk mengirimkan kembali yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.
Fungsi Server atau Web Server
Fungsi utama Server atau Web server adalah untuk melakukan atau akan mentransfer berkas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan sedemikian rupa. halaman web yang diminta terdiri dari berkas teks, video, gambar, file dan banyak lagi. pemanfaatan web server berfungsi untuk mentransfer seluruh aspek pemberkasan dalam sebuah halaman web termasuk yang di dalam berupa teks, video, gambar dan banyak lagi.
Salah satu contoh dari Web Server adalah Apache. Apache (Apache Web Server – The HTTP Web Server) merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya.
Beberapa dukungan Apache :
  • Kontrol Akses
    Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP CGI (Common Gateway Interface) Yang paling terkenal untuk digunakan adalah perl (Practical Extraction and Report Language), didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl)
  • PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor)
    Program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal ini membuat kinerja PHP menjadi lebih baik
  • SSI (Server Side Includes)
Web server Apache mempunyai kelebihan dari beberapa pertimbangan di atas :
  1. Apache termasuk dalam kategori freeware.
  2. Apache mudah sekali proses instalasinya.
  3. Mampu beroperasi pada berbagai platform sistem operasi.
  4. Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat file konfigurasi.
  5. Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform web servernya.
Baca juga : Pengertian Hosting dan Fungsinya
Untuk contoh lain dari Web Server.
  • Apache Tomcat
  • Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
  • Lighttpd
  • Sun Java System Web Server
  • Xitami Web Server
  • Zeus Web Server 
  •  
  • sumber: https://idcloudhost.com/pengertian-web-server-dan-fungsinya/